Loop Om Luangphor Kui Wat Saptakien, amulet kecil yang membuat pistol meledak

 




#370

Luangpu Kui adalah murid dari LP Tob, awalnya LP Tob hanya memberikan tempat tinggal kepada LP Kui tanpa mengajarkannya, tujuannya untuk mengetes kemauan keras biksu muda ini. Setelah melihat kemauan keras murid barunya ini, LP Tob kemudian mengajarkan Pengetahuan esoterisnya kepada LP Kui dan berbagai macam ritual dalam pembuatan amulet thai yang kuat, serta metode rahasia meditasi.

Luang Phor Kui tetap bersama Luang Phor Tob sebagai pemula selama 6 tahun sampai tahun 1933
sebelum menerima sumpah menjadi biksu di Wat Syee Mongkhun pada usia 22 tahun.
Pada saat itulah ia menerima namanya “Tithathamo” yang artinya “orang yang pikirannya teguh tertuju pada Dharma”.  

Luang Phor Kui kemudian berdiam selama 2 tahun di Wat Syee Mongkhun dan menerima ajaran ilmu magic dari Yang Mulia Phra Atigan Wan Dee sebelum menjadi biksu hutan gaya Phra Siwali dan pergi ke Laos dimana dia bertemu Ajarn Daeng (seorang Guru terkenal), yang menjadi muridnya selama beberapa tahun sebelum kembali ke Thailand.

Sekembalinya ke Thailand, LP Kui kembali mencari LP Tob untuk melanjutkan belajar bersamanya dan memperdalam pengetahuannya tentang meditasi Khamathanna.

Pada periode yang sama ia juga menerima ajaran dari Yang Mulia Phra Bai Deega Boonyang dari Wat Nong Noi, Yang Mulia Phra Maha Poh dari Wat Klong Ann dan LP Muï dari Wat Chongden.

LP Kui kemudian menjadi pertapa pengembara hingga tahun 1974, sebagian besar waktunya tinggal di hutan dan terus-menerus bepergian mencari Guru yang mampu mewariskan pengetahuan gaib baru kepadanya. Pada saat inilah dia bertemu dengan Yang Mulia LP Rord dari Wat Barn Pai.

Selama perjalanannya LP Kui menemukan tempat yang damai di hutan dan memutuskan untuk membangun sebuah Kuil di sana dengan bantuan penduduk setempat. Walaupun pada awalnya mereka tidak terlalu antusias, namun LP Kui berhasil memberikan motivasi kepada mereka dan lahirlah kuil Wat Satakian (Wat Saptakien).

LP Kui tidak pernah berhenti mengajarkan Dharma dan memberikan contoh sempurna tentang kehidupan yang didedikasikan untuk Dharma dan kebaikan orang lain. Selama dia tinggal lama di hutan wilayah Petchaboon, LP Kui menemukan dan melatih seekor gajah putih liar dan untuk beberapa waktu menggunakannya sebagai tunggangan. Gajah putih dianggap suci di Thailand dan Burma dan biasanya hanya diperuntukkan bagi Raja. Hal inilah yang membuat LP Kui mendapat julukan “Gajah Putih Besar dari Hutan”

Ada beberapa kejadian aneh yang berkaitan dengannya, tapi saya hanya menyebut salah satunya. Suatu hari seorang pengunjung Wat Satakian bertanya kepada Luang Phor Kui jika dia bisa "menguji" kekuatan pelindung dari salah satu amulet pelindung Look Om-nya dengan menembaknya dengan pistol. Lp Kui menyuruhnya untuk tidak melakukan tes seperti itu karena senjatanya kemungkinan besar akan meledak dan melukainya, tapi orang ini tidak mendengarkan Luang Phor Kui, tetap melakukan tes tersebut begitu dia kembali ke rumah. Setelah 2 kali gagal (senjata tidak berfungsi dan macet), pistolnya meledak dan melukai serius penembaknya. Dia dirawat di rumah sakit dan setelah keluar dari rumah sakit mengambil foto-foto ini sebelum menawarkan pistol yang meledak (dan permintaan maafnya) kepada Luang Phor Kui.


Loop om adalah amulet berbentuk bundar dan bisa juga berbentuk lainnya, tergantung pada Lp yang membuatnya Loop Om dapat dibuat dari berbagai macam bahan, seperti bubuk suci, pinang, lilin, nawa, atau berbagai jenis bahan logam lainnya. Zaman dulu, para guru dan bikkhu membuat amulet ini untuk membuat orang-orang melindungi diri mereka sendiri dalam perang. Zaman sekarang loop om digunakan untuk berbagai macam fungsi, seperti perlindungan, menarik lawan jenis (pesona) dan juga untuk meningkatkan kesuksesan dan kekayaan. 


sumber: Magiebudha

LihatTutupKomentar