Rian Milyader dari LP Waen Wat Doi Mae Phang (Tidak akan mati kelaparan).




#478

RIAN MAHA SETHI MANG MEE TALOD GAL
"BILLIONAIRE RIAN" "FOREVER PROSPERITY"

  • Rian Klom Milyader , Dengan Garuda di belakang
  • Master: Luang Pu Waen Sucinno (LP Wean Sujinno)
  • Kuil: Wat Doi Mae Phang, provinsi Chiang Mai
  • Tahun:  BE2520 (1977)
  • Bahan: Tembaga

Rian Klom dari LP Waen Suchinno Wat Doi Mae Pang ini pada bagian belakang terdapat gambar tas uang di sisi kiri sebagai simbol Kekayaan dan Keberuntungan, dan sisi kanan terdapat Garuda sebagai simbol  Maha Amnaj (kekuatan kharismatik).

Ia ditahbiskan sebagai Samanera (biksu pemula) pada tahun 1892 di Wat Bodhi Chai di Na Pong pada usia 9 tahun. Ia belajar dengan sejumlah guru dan kemudian ditahbiskan sebagai biksu di sebuah kuil di distrik Hua Tapam di Ubon Ratchathani pada usia 21 tahun.

Di antara guru-guru yang mengajarnya, salah satunya adalah Ajarn Mun Bhuridatta Thera di Udon Thani yang mengajarinya kebaikan dalam menjalani kehidupan terpencil dan praktik meditasi dan Dhamma di hutan. Selanjutnya, Luang Pu melakukan perjalanan jauh ke Timur Laut Thailand untuk mencari tempat-tempat terpencil di mana ia dapat bermeditasi. Perjalanannya membawanya ke Bangkok di mana ia bertemu Chao Khun Phra Upali Gunupamacariya dari Wat Bovoranives pada tahun 1921, yang dengannya Luang Pu Waen menghabiskan beberapa tahun mempelajari dan mempraktikkan Dhamma. Kemudian, Chao Khun Phra Upali membawanya ke Wat Chedi Luang di Chiangmai di mana Luang Pu Waen memutuskan untuk beralih dari sekte Maha Nikaya ke sekte Dhammayutika Nikaya yang lebih ketat.

Luang Pu Waen sering bepergian dengan berjalan kaki telanjang melalui hutan lebat dan pegunungan terpencil dan bahkan berkelana ke Myanmar dan India di mana ia memberi penghormatan di beberapa situs suci Buddha yang bersejarah.

Pada tahun 1995, berita tentang cedera kaki yang dideritanya selama dia tinggal di pengasingan di Wat Paa Ban Pong di Distrik Mae Taeng, Chiangmai, sampai ke telinga Ajarn Noo Suchito dari Wat Doi Mae Pang, yang kemudian mengatur agar Luang Poo Waen tinggal di sana Wat Doi Mae Pang secara permanen. Wat Doi Mae Pang kemudian menjadi kediaman Luang Pu Waen hingga meninggal dunia pada tahun 1985 (BE 2528). Aslinya Luang Pu tidak tinggal di vihara itu, melainkan di sebuah gubuk terpencil yang tidak jauh dari vihara sebenarnya.

Luang Pu Waen mulai menyucikan amulet dan patung suci setelah menetap di Wat Doi Mae Pang. Amulet dan gambar suci Luang Pu semuanya diberkati untuk tujuan baik seperti penggalangan dana untuk organisasi amal dan rumah sakit. Banyak dari amuletnya juga dibuat khusus dan didistribusikan kepada personel angkatan bersenjata untuk perlindungan mereka. Banyak umatnya juga mulai mengalami pengalaman ajaib dengan amuletnya saat itu.

Si Bhikku Terbang

Salah satu peristiwa yang paling terkenal tentang LP Waen adalah :

Suatu hari seorang pilot Angkatan Udara Thailand menerbangkan pesawatnya untuk terbang seperti biasa. Ada sedikit awan tetapi langit cerah dan pilot memiliki jarak pandang yang baik. Dia mengarahkan pesawat pada jalur normalnya. Tiba-tiba, sang pilot mendapat kejutan besar dalam hidupnya. Dia melihat seorang biksu tua duduk di atas awan yang menghalangi jalur penerbangannya. Dia membelok pada menit terakhir dan melewati biksu yang bermeditasi.

Dia tidak yakin apakah pikirannya sedang mempermainkannya, jadi dia menerbangkan pesawat kembali ke tempat dia berada sebelumnya. Di sana ia menemukan biksu tua itu masih duduk dengan tenang di atas awan seperti sebelumnya. Namun kali ini dia menjaga jarak dengan pesawatnya, sebelum akhirnya melihat biksu itu menghilang ke dalam awan.

Setelah mendaratkan pesawatnya, dia mengeluarkan petanya untuk mengetahui lokasi di mana dia menerbangkan pesawatnya ketika dia melihat biksu di awan. Dia kemudian bertanya kepada penduduk setempat apakah mereka mengetahui ada biksu di Chiang Mai yang bisa melakukan keajaiban. Dia diberitahu tentang “Luang Pu Waen” di Wat Doi Mae Pang. Ketika dia memeriksa petanya, ternyata kuil itu persis di mana dia terbang.

Pilot segera pergi menemui biksu Thailand yang ajaib itu. Sesampainya di sana, banyak orang yang menunggu untuk bertemu Luang Pu Waen, yang tidak sering menerima pengunjung karena lebih suka menyendiri. Dia menunggu lama sekali, dan ketika biksu yang dihormati itu akhirnya keluar dari kamarnya, pilotnya terkejut, karena itu adalah biksu yang sama yang dia lihat bermeditasi di langit.

Berita tentang seorang biksu terbang yang bisa bermeditasi di awan menyebar dengan cepat. Muncul diberbagai surat kabar Thailand, dan wajah Ajahn Waen muncul di medali keberuntungan yang dijual di mana-mana. Raja Thailand pergi untuk memberi penghormatan kepada biksu tua itu, dan akhirnya dibuatkan patung lilin dari Madame Tussauds di London.

-----

Manfaat amuletnya: Kemakmuran (Maha PoKassap), Menghindari Bahaya (Klaew Klad) & Kekuatan Karismatik (Amnaj). Orang UTara percaya kalau memakai amulet LP Waen akan membuat mereka tidak akan pernah mati kelaparan. 


LihatTutupKomentar