Tao Wesuwan (Dewa Penguasa Dunia Gaib/Hantu & Penjaga Pintu Rezeki) oleh LP Somboon

 


 
 
#464
  • Tao Wesuwan (God of Wealth & Ghost Hunter ) batch 4
  • Luang Phor Somboon Rattanayano (phra kru paiboon ratmaporn พระครูไพบูลย์รัตนาภรณ์)
  • Wat Hong Rattanaram วัดหงส์รัตนาราม
  • Tahun 2014

 Wat Hong Rattanaram adalah kuil penting saat periode zaman Thonburi, karena kolam suci yang dibangun di dalam kuil oleh Yang Mulia Raja Thonburi. Dia menggunakannya untuk membangun moral prajuritnya. Saat ini, bhikku terkenal yang tinggal di Wat Hong adalah LP Somboon.

Luang Pho Somboon Rattanayano, Asisten Kepala Biara Kerajaan, memiliki nama asli Somboon Bunma, lahir pada hari Rabu, 6 Agustus 1958, di Ban Nong Wa, Kecamatan Nong Hai, Distrik Uthumphon Phisai, Provinsi Sisaket, merupakan anak tunggal dari Tuan Liang Bunma dan Ibu Fai Wisaket. Keluarga itu bekerja sebagai pebisnis.

Mulai Belajar Wiccha (pengetahuan magic) dari ibunya, seperti Thao Kam Ka Dam, Manta Jimat Pesona Hebat, dll. Dan lanjut belajar dari ayahnya tentang subjek Buku Ajar Brahmachat dan Buku Ajar Peramal, dengan tujuan belajar bertindak atas nama orang tua Untuk membantu orang yang kesusahan dengan ilmu gaib.

Kemudian belajar subjek Prai Khisip dari guru Ban Nong Ruea, belajar mantra Salika, manta untuk menyembuhkan racun ular kobra dari guru asal kamboja Ban Yang Raet, mempelajari mata pelajaran mengikat boneka jampi dari master di Wat Nong Hai, provinsi Sisaket.

Setelah itu mengtahbiskan diri menjadi bhikku di Wat Sa Kamphaeng Yai, distrik Uthumphon Phisai District pada hari kamis tanggal 23 Maret 1978 dibawah bimbingan Phra Athikarn Khruang Suphattho (Phra Mongkolwut). Kemudian menetap di Wat Pongprot Kaset untuk mempelajari Dhamma dan Vinaya dan Meditasi beserta pengetahuan Buddha dari LP Sao Wat Pongprot.

Pada waktu itu, Luang Pu Yai La Wat Phongprot sangat terkenal akan takrudnya, tapi dia sudah sangat tua. Jadi LP Somboon menjaganya dan sambil belajar darinya. Pada tahun pertama setelah pentahbisan, dia juga belajar dari  Ajahn Bunthan Bunma, pembuatan loop om dari Luang Pu Khruang Wat Sa Kamphaeng Yai. Kemudian berbagai ilmu mistik seperti mandi mistik dengan ramuan herbal dari Ajarn Nan Bunma yang kebetulan pamannya. Dan terakhir, belajar mata pelajaran ilmu 5 sungai, mengusir hantu, mengeluarkan benda, dan menyembuhkan ilmu hitam dari Luang Pu Khruang Wat Sa Kamphaeng Yai.

LP Somboon sempat jadi wakil kepala Wat Nanon, di subdistrik Nong Hai, disana juga belajar dari Phra Ajahn Bunsong Wat Nanon yang juga merupakan pamannya. Juga belajar teks Dhamma yang panjangnya 9 juta kata dan berbagai teks sihir. Setelah belajar mendalam di banyak bidang, akhirnya tahun 1983 memasuki Bangkok, belajar Pali di Wat Hong Rattanaram.

Dalam ujian masuk Tes bacaan Patimok, dia hanya memerlukan beberapa hari untuk lulus ujian dan bergabung dengan Wat Hong Rattanaram. Setelah lulus ujian, ia ditempatkan di Fakultas 4 yang satu grup dengan Chao Khun Phra Thep Rattanamoli.

Kuil Wat Hong saat itu memiliki buku teks kuno Khoi dari era periode lama Ayutthaya. LP Somboon mempelajari berbagai amulet dari teks kuno Kho itu sampai mendalam dan berhasil Tahun 1985, LP Somboon belajar pelajaran Napatthod dari Ajahn Saman, belajar Dhamma di Phutthamonthon, Nakhon Pathom Provinced dan bertemu Phra Ajahn Daeng Wat San Kamphaeng yang dimana dikasih buku teks yg didapat dari Champasak (Laos) tentang teknik pemberkatan amulet.

Lanjut Mempelajari subjek Namo Katha dari Luang Pu Thepha, Wat Seka pada tahun 2000. dan dari beberapa master lainnya seperti Luang Pu Mun, Wat Ban Chan, provinsi Sisaket, dan ilmu Mon Payak dari Phra Ajahn Suea, Wat Ban Ta Khon di Sisaket, ilmu "Ajajasim" dari Ajahn Samut.

Kemudian suatu waktu, murid awam dari Wat Phlap membawanya buku teks kuno dari daun palem, yang di mana LP Somboon menerjemahkan isinya dan menerbitkannya dalam 19 Bab pelajaran Lokuttatham.

Luang Pho Somboon juga mempelajari subjek Mantra Khun Phaen untuk mengikat pikiran, mantra untuk menyihir seorang, dari Phra Ajahn Aphichat , yang mana merupakan mantera asli Luang Pu Klai, Wat Hong.

Taowesuwan / yang lebih dikenal dengan empat raja langit adalah salah satu dari empat penjaga gerbang langit yang berdiam diri di alam catumaharajika. Dia adalah penjaga gerbang bagian utara dan merupakan salah satu dewa yang langsung menjumpai Buddha dan betekad bahwa dia akan membantu dan melindungi semua umat, terutama bikkhu dan umat-umat manusia yang menjalani sila dengan baik. Taowesuwan digambarkan dengan bentuknya yang seperti raksasa dan memegang sebuat tongkat/gada yang disebut “grabong” (dalam bahasa thai). Taowesuwan juga dikenal sebagai dewa rezeki, dewa penjaga dhamma, pemimpin dari semua iblis, hantu dan setan. Dengan imagenya yang dikenal dengan seperti itu, diyakini bahwa orang-orang yang memakai amulet taowesuwan dapat terlindungi dari berbagai macam bahaya, seperti bahaya iblis, setan, hantu, dll. Karena tongkat/gada yang dibawa taowesuwan dipercaya dengan sekali pukulan saja sudah dapat memusnahkan ratusan ribu iblis, hantu dan setan. Amulet taowesuwan juga dapat membantu kelancaran bisnis, mendatangkan rezeki, melindungi pemakai dari hal-hal negatif seperti santet, guna-guna maupun pelet, memberikan hoki yang bagus, dll.

LihatTutupKomentar