Selamat Hari Raya Waisak (Vesak Day) BE2568


Selamat Hari Raya Waisak 2024 (2568).

Hari Waisak merupakan hari dimana setiap tahunnya para umat Buddha Merayakan Kebijaksanaan dan Kebahagiaan. Penanggalan yang digunakan adalah kalender Buddhis, sehingga tahun ini adalah BE2568.

Hari Waisak, juga dikenal sebagai Vesak atau Buddha Purnima, adalah perayaan yang dipenuhi makna bagi jutaan umat Buddha di seluruh dunia. Merayakan kelahiran, pencerahan, dan wafat Siddhartha Gautama, pendiri agama Buddha, Hari Waisak bukan hanya sebuah hari libur, tetapi juga momen refleksi, meditasi, dan pengabdian.

Tanggal Resmi

Tidak ada tanggal resmi yang sama setiap tahunnya, karena setiap tahun berbeda tergantung negara, karena berdasarkan penanggalan bulan + matahari atau yang biasa disebut Kalender Suryacandra (menggunakan fase bulan sebagai acuan utama namun juga menambahkan pergantian musim di dalam perhitungan tiap tahunnya). Sebagai contoh tahun 2023 adalah yang paling variatif tanggalnya:

Tahun 2023:

  • 4 April (Jepang)
  • 3 May (Myanmar)
  • 4 May (Malaysia, Laos, Kamboja, Bangladesh)
  • 5 May (Sri Lanka, Nepal, India)
  • 8 May (Taiwan)
  • 26 May (China, Filipina, Vietnam, Hongkong)
  • 27 May (Korea)
  • 2 June (Singapore)
  • 3 June (Thailand)
  • 4 June (Indonesia, Tibet)
Sedangkan untuk Tahun 2024 lebih seragam:

  • 15 May (Bangladesh, China, Hongkong, Korea Selatan, Vietnam)
  • 22 May (Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand)
  • 23 May (Indonesia, Sri Lanka)

Untuk tahun 2025 nantinya adalah:

  • 11 May (Myanmar, Thailand)
  • 12 May (Indonesia, Malaysia, Singapore, Sri Lanka)
Dan tahun 2026:
  • 30 April (Myanmar)
  • 1 May (Sri Lanka, Thailand)
  • 31 May (Indonesia, Malaysia, Singapore)
Cara penentuan tanggal resmi setiap tahunnya agak rumit untuk dipelajari, selain itu juga tergantung negaranya.

Negara Yang Merayakan

Thailand, Singapore, Laos, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Indonesia, Nepal, Bangladesh, India, China (termasuk Tibet), Mongolia, Korea, Filipina, Jepang, Malaysia, Vietnam, Bhutan.

Sedangkan negara yang tidak merayakan, tetapi ada acara festival di kota tertentu adalah Kanada di kota Toronto, beberapa kota besar di Taiwan, dan Amerika di New York, California dan Hawai.

Sejarah

Perayaan Hari Waisak bermula dari peristiwa yang terjadi lebih dari 2.500 tahun yang lalu di Lumbini, Nepal, tempat kelahiran Siddhartha Gautama, yang kemudian menjadi Buddha. Menurut catatan sejarah, Siddhartha lahir pada purnama bulan kedelapan (Waisak) pada tahun 623 SM. Pada usia 35 tahun, Siddhartha mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi, dan pada usia 80 tahun, beliau meninggal dalam keadaan tenang di Kusinara, India.

Makna dan Simbolisme

Hari Waisak mencerminkan tiga peristiwa utama dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya. Ini adalah momen untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau tentang jalan menuju kebijaksanaan, kebahagiaan, dan pembebasan dari penderitaan.

Salah satu simbol utama dalam perayaan ini adalah lilin, yang melambangkan cahaya Buddha sebagai pencerahan yang menerangi kegelapan kehidupan manusia. Bunga juga sering digunakan, sebagai simbol keindahan dan kerapian yang ada dalam kehidupan, sementara air yang dicurahkan di atas patung Buddha mencerminkan pembersihan diri dari dosa dan kebencian.

Perayaan di Seluruh Dunia

Perayaan Hari Waisak di seluruh dunia memiliki keunikan dan keindahannya sendiri. Di Nepal, ribuan umat Buddha berkumpul di Kuil Swayambhunath di Kathmandu untuk melakukan doa, meditasi, dan pawai lilin. Di Thailand, perayaan Waisak dilakukan dengan memberi makan kepada bhikkhu (biara), mempersembahkan bunga kepada patung Buddha, dan melakukan upacara lilin yang indah di malam hari.

Di Indonesia, khususnya di Borobudur, Jawa Tengah, perayaan Hari Waisak diadakan dengan megah. Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru berkumpul di kompleks candi ini untuk melakukan prosesi keliling candi, sambil membawa obor dan menyalakan lilin.

Pesan Universal

Meskipun Hari Waisak secara khusus diperingati oleh umat Buddha, pesan yang dibawa oleh Siddhartha Gautama memiliki relevansi universal. Ajaran tentang kebijaksanaan, kasih sayang, dan pembebasan dari penderitaan adalah nilai-nilai yang dapat dihayati oleh semua orang, tanpa memandang agama atau kepercayaan tertentu.

Perayaan Hari Waisak, dengan kegiatan meditasi, pemujaan, dan pemberian amal, mengingatkan kita akan pentingnya mencari kedamaian dalam diri dan memberikan kasih sayang kepada sesama. Ini adalah panggilan untuk merenungkan jalan hidup yang penuh makna, berbagi kebahagiaan dengan orang lain, dan menginspirasi tindakan yang membawa kedamaian dan kebaikan bagi semua makhluk.

Hari Waisak adalah saat yang tepat untuk menghormati warisan kebijaksanaan dan kebaikan yang diajarkan oleh Sang Buddha, serta untuk merenungkan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua makhluk di dunia ini.

LihatTutupKomentar