SOLD OUT
#572
Takrut Kasathon Model Jaroensap (Charoensap), Ditanam dengan Bubuk Herbal 108 jenis, Rambut Khruba Noi dari Wat Si Don Mun, dan Relik. Terdapat plate yang melambangkan "Hati Sejati Seorang Kaya"
Takrut Kasathon model Jaroensap ini dibuat dengan tujuan untuk menyumbangkan dana kepada Khruba dalam rangka membeli tanah guna memperluas area kuil, membangun pagoda bagi sembilan guru besar (Ajarn Khruba Noi), serta melakukan upacara penghormatan terhadap abu jenazah Khruba Phat.
Manfaat Takrut Kasathon:
- Perlindungan dari bahaya
- Keselamatan dari kecelakaan, baik dalam berkendara, berlayar, bepergian dengan pesawat, atau perjalanan jauh
- Menangkal ilmu hitam
- Menarik keberuntungan dan cinta kasih
- Menjaga dari bahaya yang akan datang
- Memantulkan energi negatif keluar dari kehidupan
Sembilan Guru Besar Khruba Noi:
- Khruba Chao Siwichai – Orang suci dari Lanna Thailand, pelopor praktik pertapaan ketat.
- Khruba Phromma Phrommachakko dari Wat Phra Phutthabat Tak Pha, Pasang, Lamphun – Ahli meditasi Vipassana.
- Khruba La (Ta Thip) dari Wat Pa Tueng, San Kamphaeng, Chiang Mai – Menguasai ilmu geologi serta mantra-mantra suci, termasuk doa air suci.
- Khruba Khampan Nanthiyo dari Wat Mo Kham Tuang, Chiang Mai – Ahli dalam aksara Lanna, ilmu pelet, pengobatan herbal, serta disiplin monastik.
- Khruba Chaiyawongsa (Khruba yang jejak kakinya membekas di batu) dari Wat Phra Phutthabat Huai Tom, Li, Lamphun – Mengajarkan ilmu mantra dan praktik vegetarian.
- Khruba Inkaew Intharo dari Wat Ku Sua – Seorang pembimbing bagi para samanera (biksu muda).
- Khruba Unruen Intharo dari Wat Pa Kha Yong – Seorang pembimbing bagi para bhikkhu.
- Khruba Phat Phuslitthasamo dari Wat Si Don Mun – Ahli dalam pengobatan herbal, ilmu kekebalan, pelet, serta pencipta Takrut Kasathon dan Takrut Prasit Wet.
- Phor Ajarn (Gharawat) Sala Kung Ma dari Ban Mae Ka, Distrik Doi Saket, Chiang Mai – Menguasai ilmu pengobatan tradisional dan mistik.
Takrut ini pernah menjadi berita utama di media, namun pemiliknya diingatkan untuk tetap berbakti kepada orang tua, menghormati guru, serta menjalani hidup sesuai ajaran para Khruba.
Dalam bahasa Lanna, Takrut sering disebut sebagai "Yantra" (mantra suci). Di wilayah Lanna, ada banyak jenis aksara suci atau Yantra Kasathon, yang sangat populer di kalangan pecinta mantra Lanna. Kata "Kan Ka" dalam bahasa Lanna berarti menahan atau mencegah sesuatu agar tidak masuk.
Takrut Kasathon atau Yantra Kasathon ini termasuk dalam kategori jimat perlindungan dari wilayah utara yang telah terkenal sejak lama. Diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk menangkal energi negatif dan melindungi pemiliknya dari berbagai bahaya, seperti ilmu hitam, guna-guna, roh jahat, atau bahkan niat jahat dari manusia. Takrut ini dipercaya dapat memantulkan dan mengembalikan segala bentuk gangguan supranatural kepada pengirimnya, sesuai dengan hukum karma.
Terdapat berbagai jenis Yantra Kasathon, yang berbeda tergantung pada ajaran guru spiritual atau Khruba Ajarn yang menciptakannya. Beberapa Takrut dibuat dari kulit anak sapi yang mati saat lahir atau kulit kerbau albino, yang kemudian dilapisi dengan resin alami (krang). Jenis Takrut ini dipercaya memiliki kekuatan perlindungan luar biasa, bahkan diyakini sebagai "Maha Ut" (pelindung mutlak), yang bisa membuat senjata api gagal berfungsi.
Beberapa guru suci terkenal yang pernah membuat Takrut Kasathon yang sangat dicari adalah:
- Luang Pu Khruba Chum dari Wat Wang Mui, Lamphun
- Khruba Som dari Wat Pa Daet, Saraphi, Chiang Mai
Takrut dari mereka kini menjadi barang langka dan sangat sulit ditemukan.
Menurut kepercayaan, Takrut Kasathon yang dilapisi resin alami memiliki keunikan tersendiri. Jika seseorang mencoba mencelakai pemilik Takrut dengan ilmu hitam, resin pada Takrut ini akan retak atau pecah. Jika resin yang pecah itu kemudian dibakar, maka segala energi negatif yang dikirimkan kepada pemilik Takrut akan kembali kepada pelakunya.
Itulah asal-usul nama "Kasathon", yang berarti melindungi sekaligus memantulkan kembali energi negatif.
Saat ini, pembuatan Yantra Kasathon masih dilanjutkan oleh berbagai sekolah spiritual sesuai dengan ajaran masing-masing guru. Namun, salah satu yang paling terkenal dan banyak dicari saat ini adalah "Phra Khru Sirisin Sangwon", atau yang lebih dikenal sebagai Khruba Noi Techapanyo, kepala biara Wat Si Don Mun, Saraphi, Chiang Mai.
Beliau mempelajari ilmu ini dari Luang Pu Khruba Phat, mantan kepala biara Wat Si Don Mun yang telah wafat. Keampuhan Takrut buatannya sangat terkenal, bahkan banyak orang yang mengalami kejadian selamat dari kecelakaan secara ajaib setelah memiliki Takrut ini.
Dalam gambar yang ditampilkan, Takrut Kasathon ini dibuat dalam model "Jaroensap" (kemakmuran) pada tahun 2554 BE (2011 M). Takrut ini diisi dengan bubuk herbal suci 108 jenis, rambut Khruba Noi, serta relik, menjadikannya salah satu jimat spiritual yang sangat dihormati.

Sumber: 1, 2