Thai Amulet Tertua yang Pernah Ditemukan Apa?

contoh Phra Rod dari Phra Kru Wat Mahawan

Amulet Phra Rod, dengan beberapa perkiraan bahwa usianya lebih dari 1250 tahun.

Phra Rod adalah amulet tertua di Thailand, ditemukan di Wat Mahawan, Provinsi Lamphun di Thailand Utara. Terbuat dari tanah liat dan bahan-bahan suci lainnya dengan gaya campuran Buddhisme antara Davarawadi dan Sri Vichai pada pertengahan periode Hariphunchai (Haripuñjaya / Haribhunjaya), antara abad ke-7 sampai 8,  sekitar tahun BE 1223 (680 M), yang berarti perkiraan berusia lebih dari 1.300 tahun.

Amulet ini ditemukan di Thailand utara pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn, sekitar tahun 1800-an.

Dipercayai bahwa amulet ini dibuat pada masa Kerajaan Hariphunchai, cikal bakal Kerajaan Lanna, dan disembunyikan di dalam stupa di kuil Wat Mahawan. Nama "Phra Rod" berasal dari kemiripannya dengan patung Buddha lain di dalam kuil. Dinamakan Phra Rod karena gambar Buddha pada amulet tersebut cocok dengan gambar Buddha kuno di Ubosot kuil yang disebut Phra Rod Luang (bahasa Thai: พระรอดหลวง). Legenda mengatakan bahwa ketika kuil tersebut menjadi bagian dari Kerajaan Hariphunchai, amulet tersebut dibuat oleh Lersi untuk dibagikan kepada warga selama perang dan sisanya ditempatkan di dalam stupa kuil.

Phra Rod juga merupakan salah satu dari 5 amulet yang tergabung dalam Benjapakee Set, yang merupakan sebuah rangkaian atau kumpulan 5 buah amulet mahal, dulu termahal, tetapi sekarang ini mungkin tidak.

Amulet ini dipercaya memiliki kekuatan untuk melindungi pemakainya dari bahaya dan mendatangkan keberuntungan.

Phra Rod terbuat dari tanah liat yang terlihat dalam beberapa warna karena perbedaan suhu yang digunakan untuk memanggang amulet (rendah ke tinggi) yaitu bata putih, kuning, jingga, merah, hijau, coklat dan hitam.

Sebagai Ratu Jamadevi, yang pertama dari namanya dan penguasa Kerajaan Haripunchai, beliau adalah seorang penganut agama Buddha yang taat. Ia sangat menghormati dan memercayai guru-guru pertapaannya (Lersi). Ia telah membangun sejumlah kuil dan pagoda di mana ia membuat sendiri amulet-amulet tersebut dan dari orang lain. Akhirnya, ia memerintahkan agar amulet-amulet itu disimpan di bawah bangunan-bangunan ini untuk perlindungan. Ada berbagai macam amulet mantera miliknya, masing-masing dinamai sesuai dengan mantra yang diresapi di dalamnya serta cetakan dan pagoda tempat amulet itu dibuat.

Amulet-amulet ini diberikan kepada rakyatnya untuk ibadah pribadi, dibawa sebagai relik untuk kesejahteraan, perlindungan, rasa hormat, dan ketahanan terhadap penderitaan dalam segala bentuk.

Sebagai Ratu Haripunchai yang gagah berani, ia telah memimpin pasukan dalam banyak pertempuran dan selalu meraih kemenangan. Ratu Jamadevi hampir selalu terlihat dengan pedangnya di sisi, menjadikannya salah satu yang pertama, jika bukan yang pertama, dalam sejarah panjang para Ratu Pejuang di wilayah tersebut. Ketika amulet-amuletnya dibagikan, para prajuritnya mendapat prioritas pertama untuk amulet yang secara khusus dibuat dengan tangan dan diresapi dengan kekuatan perlindungan, keselamatan, kelangsungan hidup, dan kesejahteraan umum.

Phra Rod digambarkan dalam wujud Buddha dalam posisi duduk (Pang Marvichai). Ia duduk bersila dengan tangan kanan di atas lutut kanan dan tangan kiri di pangkuannya. Posisi ini memiliki makna penangkapan roh jahat, seperti yang tercatat dalam sejarah agama Buddha.

Phra Rod memiliki arti kelangsungan hidup di tengah segala bahaya atau selamat dari semua kejadian berbahaya. Bahan-bahan untuk membuat Phra Rod dipilih oleh para pertapa spiritual (Lersi) dan Ratu Jamadevi, kemudian dicampur menjadi satu. Bahan-bahan tersebut terdiri dari tanah dari dataran tinggi yang dihormati, serbuk sari bunga-bunga tertentu yang digunakan untuk ibadah, dan bubuk suci lainnya yang dicampurkan.

Berdasarkan informasi yang tersedia, Phra Rod yang ditemukan di Wat Mahawan diperkirakan tidak melebihi 1.500 buah.

Karena nilai sejarahnya yang sangat tinggi, sebuah amulet Phra Rod bisa bernilai lebih dari 10 juta baht (5 miliar rupiah) untuk yang kondisi bagus.