Biagae LP Boonma
#610
BIAGAE Penangkal Ilmu Hitam dan makhluk halus
LP BOONMA
Kuil: Wat Khao Kaew Thong
Tahun: BE2567
Material bagian logamnya = Alpaka
Biagae dikenal bisa menyerap energi buruk di sekitar kita, menangkal serangan gaib, serta mengusir energi jahat dan gangguan roh, hantu, makhluk halus, dan sejenisnya. Jika Anda berada di tempat yang berbahaya atau tidak bersih secara spiritual, Biagae bisa bergetar dengan sendirinya sebagai peringatan, memberi tahu pemakainya untuk lebih waspada. Pada saat yang sama, Biagae ini langsung mengaktifkan kekuatannya untuk melindungi pemakai dari energi jahat.
Jika di rumah ada energi buruk atau roh jahat, cukup letakkan Biagae di dalam rumah, dan setelah sekitar dua minggu, ia akan menetralkan energi buruk, mengusir roh jahat, serta melindungi rumah dari gangguan gaib.
Biagae juga sangat bermanfaat untuk menenangkan emosi, terutama untuk orang dengan gangguan mental. Dengan memakainya atau menggunakannya saat meditasi, Biagae bisa membantu mengurangi ketegangan emosional.
Kuil: Wat Khao Kaew Thong
Tahun: BE2567
Material bagian logamnya = Alpaka
Jika di rumah ada energi buruk atau roh jahat, cukup letakkan Biagae di dalam rumah, dan setelah sekitar dua minggu, ia akan menetralkan energi buruk, mengusir roh jahat, serta melindungi rumah dari gangguan gaib.
Biagae juga sangat bermanfaat untuk menenangkan emosi, terutama untuk orang dengan gangguan mental. Dengan memakainya atau menggunakannya saat meditasi, Biagae bisa membantu mengurangi ketegangan emosional.
Biagae ini di blessing oleh LP Boonma.
Tentang Luangpu Boonma
LP Boonma lahir tgl 7 November 1930, dia lahir dari keluarga miskin, karena itu orang tuanya mengirim dia untuk tinggal dengan LP Khian dari Wat Ban Kung untuk belajar di sekolah yang ada di sana. Saat era itu LP Khian sangat terkenal dengan kemampuan kekebalan.
Setelah menyelesaikan kelas tiga sekolah dasar, ayahnya membawanya untuk tinggal bersama Luang Pu Iam, atau Luang Pho Yai, seorang biksu ternama yang ahli dalam meditasi Vipassana. Ia melanjutkan studinya hingga kelas empat, termasuk mempelajari ilmu magis, kitab suci kuno, dan mempraktikkan meditasi Vipassana dasar. Ia menjalani kehidupan sekuler hingga usia 25 tahun, ketika ia beralih ke jubah safron dan ditahbiskan sebagai biksu di Wat Thung Faek, Desa No. 2, Kecamatan Kabin Buri, Kabupaten Kabin Buri, Provinsi Prachin Buri.
Phra Khru Sriwirot menjabat sebagai pembimbingnya, Phra Ajahn Sawat sebagai pembimbingnya, dan Phra Athikarn Krong sebagai anusawanachan-nya. Ia menerima gelar religius "Chotidhammo" dan mempelajari kitab suci Buddha hingga lulus ujian Dhamma tingkat tertinggi. Pada saat itu Wat Ban Kaeng sedang ada lowongan sebagai kepala biara, sehingga Luang Pho Yai mengangkatnya sebagai penggantinya.
Pada masa itu, Wat Ban Kaeng (Vihara Ban Kaeng) dan desa sekitarnya masih tergolong terpencil, kemajuan belum menjangkau daerah tersebut. Kehidupan masyarakat desa cukup sulit, sehingga kondisi vihara pun tidak berkembang, mengikuti keadaan lingkungan saat itu.
Selama menetap di vihara tersebut, Luang Pu Boonma melatih meditasi vipassana dan kammaṭṭhāna (latihan batin).
Secara khusus, beliau sangat menaruh perhatian terhadap latihan meditasi kammaṭṭhāna.
Ia memperoleh ajaran ini dari Luang Pu Iam, dan mempraktikkannya sendiri dengan disiplin yang sangat ketat.
Melatih meditasi kammaṭṭhāna dengan menggunakan cahaya nyala lilin sebagai objek utama.
Berfokus pada kasina elemen api (tejo kasina), yaitu meditasi dengan memusatkan pikiran pada cahaya nyala api. Praktik ini dilakukan dengan menetapkan salah satu dari empat elemen dasar (tanah, air, api, angin) sebagai objek meditasi secara mantap, lalu mengarahkan aliran pikiran (kekuatan batin) sepenuhnya ke objek tersebut.
Ketika pikiran menjadi tenang dan terfokus sepenuhnya, akan muncul cahaya terang di dalam batin (manasikāra). Inilah tanda bahwa meditator telah berhasil mengarahkan pikirannya untuk mencapai konsentrasi (samādhi) yang stabil dan mantap.
Dengan demikian, barulah dianggap telah lulus ujian dalam praktik meditasi kammaṭṭhāna dan latihan kasina.
Beliau mengembangkan Wihara Ban Kaeng hingga mampu membangun tempat tinggal biksu, aula khotbah, dan kapel baru. Beliau meninggikan atap pelana kapel dan mengikatkan tanda batas, menyepuh tanda batas, serta mengubur tanda batas tersebut pada tahun 1995.
Ketenarannya mulai menyebar luas. Bahkan Srisaket Nakornluang Promotion, mantan juara dunia kelas terbang super dan petinju Thailand yang dicintai, masih sangat menghormatinya. Dahulu, setiap kali beliau pergi berperang ke mana pun, beliau selalu datang untuk memberi penghormatan dan memohon berkah.
Saat ini, beliau telah pindah untuk mengembangkan Vihara Wat Khao Kaew Thong, di Distrik Kabin Buri, Provinsi Prachinburi. Beliau telah membangun kuti (pondokan biksu) dan sedang dalam proses pembangunan sala kanparian (aula serbaguna untuk kegiatan belajar agama dan upacara).
source: 1